Imunisasi merupakan senjata yang paling ampuh dan hemat biaya dalam kedokteran modern. Di masa lalu beberapa penyakit infeksi seperti tetanus, poliomyelitis, pertusis dan campak telah merenggut jutaan nyawa, terutama anak-anak di negara-negara berkembang. Penyakit infeksi semacam itu dapat dicegah dengan vaksin yang tersedia saat ini. Walaupun di anjurkan untuk semua orang, khususnya orang yang beresiko tinggi tertular penyakit, masing-masing vaksin memiliki indikasinya tersendiri. Selain itu, tiap-tiap vaksin juga memiliki kontraindikasi. Kontraindikasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan pemberian suatu vaksin tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan reaksi simpang yang serius. Kontraindikasi dapat bersifat permanen, misalnya adanya alergi terhadap salah satu komponen dalam vaksin, namun pada umumnya bersifat sementara, misalnya kondisi demam pada calon resipien.
Indikasi
Setiap orang yang ingin melindungi dirinya dari berbagai penyakit infeksi dapat memperoleh vasksinasi. Akan tetapi, vaksinasi lebih direkomendasikan untuk kelompok beresiko tinggi, yaitu kelompok dengan riwayat paparan, resiko penularan, usia lanjut, immunocompromised (menurunya sistem imun), dan rencana bepergian.
Kontraindikasi
Setiap vaksin mempunyai kemungkinan menyebabkan kejadian ikutan walaupun biasanya ringan dan sementara. Kondisi – kondisi yang dapat menyebabkan reaksi serius harus disaring. Kondisi – kondisi tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kontraindikasi dan kewaspadaan. Kontraindikasi adalah kondisi yang besar kemungkinan akan menyebabkan reaksi ikutan yang serius. Secara umum, kontraindikasi dari setiap vaksin adalah adanya riwayat reaksi alergi serius pada pemberian vaksin jenis tersebut sebelumnya atau adanya riwayat reksi alergi serius terhadap komponen vaksin. Kewaspadaan adalah kondisi yang kemungkinan menyebabkan reaksi ikutan yang serius. Secara umum, kewaspadaan terhada setiap vaksin adalah adanya penyakit akut sedang atau berat dengan atau tanpa demam yang diderita saat ini.
*(Sumber : Pedoman Imunisasi pada orang dewasa 2017, Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI)